Cerpen “Bermain Game Online”

Cerpen

“Bermain Game Online”

Karya : Khanza Azzuhra

Kelas V AL – Hafidh

Pada minggu pagi, aku dan teman-teman memutuskan untuk bermain di halaman rumah temanku.
temanku mengajak untuk bermain handphone.
Kamipun bermain game online.
Saat bermain game online kami menggunakan kuota internet.
Sudah ber jam jam kami bermain hingga kami lupa melaksanakan shalat zhuhur.Ketika kami tersadar, kamipun memutuskan untuk melaksanakan shalat zhuhur dan ashar berjamaah di masjid.

Setelah shalat berjamaah kami melanjutkan lagi bermain game onlinenya.
Lalu tanpa terasa waktu tlah berjalan hingga pukul 19.00 Wib, kami baru tersadar ternyata sudah tiba waktunya shalat maghrib.
Kami menyadari bahwa kami bermain game terlalu berlebihan mengingat usia kami masih anak-anak dan harus belajar.
Akhirnya kami menyimpan handphone masing-masing dan melaksanakan shalat maghrib.
Kemudian kami bubar pulang ke rumah masing-masing dan sesampainya di rumah aku langsung makan malam karena perutku sudah sangat lapar. akibat bermain game online aku telah mengabaikan kebutuhan tubuhku yang jika aku lalaikan akan berakibat jatuh sakit.Setelah makan malam terdengar suara azan isya dan aku pun langsung melaksanakan shalat isya karena khawatir nanti terlupa lagi sebab aku akan melanjutkan permainan online ku yang tertunda tadi secara diam-diam di kamar ku sendiri saat ibuku sudah tertidur.
Padahal saat itu jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam dan aku tidak menyadarinya terus bermain dengan asyiknya hingga jam 12.00 malam.
Padahal  ibuku sudah mengingatkan agar tidur lebih awal karena ayah tidak pulang malam ini, jadi aku tidak perlu menunggu ayah pulang ke rumah, namun nasehat ibu tersebut tidak aku indahkan semua itu  di karenakan aku sudah terlalu candu dengan game online yang ku mainkan, sehingga aku bermain sampai larut malam. Ternyata ketika aku tersadar jam dinding di kamarku sudah menunjukkan pukul 03.00 wib pagi. Mataku tidak dapat berkompromi lagi, mataku sudah lelah karena terus menatap layar handphone dan aku pun akhirnya tertidur.Paginya aku dibangunkan oleh ibuku untuk berangkat ke sekolah. Setelah aku mandi, aku melihat jam, ternyata aku sudah kesiangan untuk ke sekolah. Ibuku memanggilku untuk sarapan, aku berkata kepada ibuku “ ibu, mengapa ibu membangunkanku jam 11.00…? “
ibuku langsung menjawab “ bahwa ibu sudah membangunkanmu lebih awal, tetapi kau masih saja tidur “.
Aku langsung meminta maaf kepada ibuku. “
ibu…maafkan aku karna tadi malam aku tidak tidur, melainkan main game online,,,
ibuku kaget mendengar bahwa aku bermain game online sampai-sampai tidak tidur.
Ibuku mengatakan “ lain kali main game jangan terlalu berlebihan, bahaya untukmu.
Boleh saja main game tapi batasi waktunya, liat tuh matamu sudah ada hitam-hitam seperti mata panda saja “ ucap ibuku.
Ibu…maafkan aku, aku tau aku salah, tapi lain kali aku tidak akan begitu lagi.
ibu maafkan aku….
Yaa sudah,, ibu akan minta izin kepada gurumu bahwa kamu tidak bersekolah hari ini, lanjutkan saja tidurmu agar matamu tidak seperti mata panda lagi. Baiklah ibu,,, terimakasih atas pengertian ibu.aku sangat menyesal atas apa yang sudah terjadi,sampai-sampai hari ini aku juga sudah melewati shalat subuh akibat begadang bermain game online.
Setelah hari itu aku berjanji pada diriku sendiri.
aku akan berubah menjadi seperti anak-anak lain yang bermain di luar rumah dan aku selalu meminta izin kepada ibuku jika aku ingin bermain handphone atau bermain game online.
kejadian hari ini benar benar menjadi pelajaran bagiku.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...