Cerpen “Usaha Membeli Laptop”

Cerpen

“Usaha Membeli Laptop”

Karya : Dzafira Rani (Peserta didik MIN 27 Aceh Besar)

Kelas : VI Al – Qayyum

Tata sangat ingin membeli laptop, tapi dia tidak tau bagaimana dia bisa membelinya. Tata adalah anak dari orang tua yang hidup sederhana, tidak miskin dan tidak pula kaya. Tata tau harga laptop itu sangatlah mahal. Maka dari itu tata tidak berani mengungkapkan keinginannya kepada orang tuanya karena uang yang orangtuanya usahakan untuk hidup keluarganya itu bisa habis.
Pagi yang cerah, Tata sudah siap untuk berangkat kesekolah menuntut ilmu. Setelah sampai disekolah dia bertemu dengan sahabat baiknya yaitu Fia, “Hei Tata!” seru Fia saat bertemu “Hei” balas Tata singkat. “kenapa kamu kok seperti ada sesuatu” tanya Fia yang melihat Tata tidak terlalu bersemangat. “Jadi gini Fia, aku ingin sekali membeli sebuah laptop” jawab Tata.”mungkin aku bisa bantu“ ucap Fia sambil berfikir. “Aha!” ucap Fia bertanda ada ide “nanti aku beri tau waktu pulang sekolah” ucap Fia lagi. Kriiiing kriiiing bunyi bel pertanda waktu sekolah telah usai, Tata cepat-cepat mencari Fia karena penasaran. “ hei Fia” ucap Tata sambil ngos ngosan karena habis berlari mencari Fia, “kamu penasaran ya?” ucap Fia sambil tertawa, “iya” ucap Tata. “Kamu mau nggak ikut lomba memasak” ucap Fia, “mmmmm gimana ya? tapi aku tidak bisa memasak “ balas Tata, “aku ajarin deh, aku bisa masak kok” ucap Fia. “Yey terima kasih” ucap Tata sangat senang dan berterima kasih kepada Fia.

Setelah pulang sekolah Tata langsung melihat-lihat majalah dan koran dan berharap bahwa akan ada informasi tentang lomba memasak. Setelah lama mencari penglihatan Tata langsung tertuju pada salah satu iklan yaitu iklan memasak. “wahh kebetulan ni” ucap Tata dengan senang hati. Tata cepat-cepat menelfon Fia “hallo Assalamu’alaikum bisa saya bicara dengan Fia? “ Ucap Tata sopan “iya saya sendiri, ini dengan siapa ya?” ucap Fia. “Eh aku Tata, aku udah nemu ni ada iklan lomba memasak yang diadakan minggu depan, jadi kapan mau ngajarin aku masak ?” ucap Tata dengan muka tersenyum. “Bagus! mmmm bagaimana kalau besok saja, besok kan libur” jawab Fia. “ oke! besok siang ya” ucap Fia lagi “ya sudah aku setuju” jawab Fia.

Keesokan harinya “Huammm” Tata menguap dipagi hari yang cerah dan langsung keluar dari kamar menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi badan Tata terasa segar, Tata langsung menuju meja makan untuk sarapan, setelah sarapan Tata menuju ke kamarnya untuk belajar sedikit lagi tentang membuat kue. Tidak terasa sekarang sudah siang “kriing, tok-tok” bunyi bel rumah Tata, “itu pasti Fia” gumam Tata. Tata langsung meminta Fia masuk dan mulai belajar membuat kue.
Percobaan pertama adalah kue pai, percobaan pertama kali berhasil dan rasanya sangat enak.

Seminggu berlalu, hari ini adalah hari perlombaan memasak, Tata ingin memasak kue pai dengan rasa matcha, Tata memulai membuat kue dengan penuh semangat dan sangat teliti hingga waktu memasak habis. Saatnya juri pun mulai mencicipi kue buatan Tata dan yang lainnya dan setelah itu juri mengumumkan pemenangnya. Tata mulai deg-degan dan akhirny Tata memperoleh juara 2, Tata pun senang bercampur haru dan berterima kasih kepada Fia. Tata memperoleh hadiah berupa uang tunai dengan jumlah sangat cukup untuk membeli laptop.setelah itu Tata pun langsung pulang,Sesampainya dirumah Tata lamgsung bercerita kepada orang tuanya dan mengatakan ingin sekali membeli laptop. Alhamdulillah orang tuanyapun mengizinkannya.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...