Dongeng “KETULUSAN HATI SEORANG ANAK GADIS”

Dongeng

“KETULUSAN HATI SEORANG ANAK GADIS”

Oleh : Sukriani, S.Pd.I (Guru MIN 27 Aceh Besar)

Ada seorang gadis tinggal bersama ibunya yang buta. Gadis itu sangat miskin. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia harus bekerja keras mencari kayu bakar di hutan.
Suatu hari, ibunya pergi berjalan ke pasar. Ia bertemu dengan seorang Tabib. Ibu gadis itu sangat sedih. Ia tak bisa bekerja semenjak ia buta.
“Bisakah kau menolongku? Aku ingin bisa melihat kembali agar aku bisa membantu anakku bekerja;.” ucap ibu gadis itu.
“Aku bisa membantumu, asalkan kau bisa membayar dengan 30 keping emas,” ujar Tabib.

Ibu gadis itu pulang dengan sedih. Bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan 30 keping emas, sedangkan untuk makan saja mereka tak ada. ibu gadis itu semakin sedih. Ia duduk termenung di beranda rumahnya.
Hingga sore menjelang, gadis itu pulang ke rumah. Melihat ibunya yang sedih, ia pun bertanya.”Kenapa ibu terlihat murung? Harusnya ibu bahagia mendapati aku pulang dengan membawa sebungkus nasi untuk kita makan mala mini, Bu,” ucap gadis itu.
Ibunya lalu menceritakan semuanya. Ia memang ingin sembuh dari butanya. Gadis itu terdiam. Ia juga ingin sekali melihat ibunya sembuh.
“Aku akan mencari 30 keping emas itu, Ibu,” ujar gadis itu.
“Bagaimana kau akan mendapatkannya?” tanya ibunya.
“Aku akan mendapatkannya untuk Ibu,” jawab gadis itu, yakin.
Gadis itu lalu mengajak ibunya masuk ke rumah. Esok, ia akan berusaha untuk mendapatkan 30 keping emas agar ibunya bisa melihat kembali. Ia sangat menyayangi ibunya. Hanya ibunya yang ia miliki di dunia ini.
Pagi ini terlihat cerah. Matahari sudah muncul dengan sinarnya yang hangat. Anak gadis itu kembali pergi bekerja. Namun, kali ini ia ingin mendapatkan 30 keping emas.
“Bagaimana caranya aku mendapatkannya?” gumam gadis itu.
Gadis itu menuju ke sebuah dermaga. Di sana terlihat sangat ramai. Rupanya ada seorang saudagar kaya yang sedang mencari orang yang akan ia jadikan tumbal agar dirinya bisa selamat sampai tujuan.
“Siapapun yang mau membantuku, aku akan memenuhi semua keinginannya,” seru saudagar kaya itu.
Gadis itu memberanikan diri mendekati sang saudagar kaya. Ia bersedia dijadikan tumbal oleh saudagar kaya itu.
“Asalkan kau mau memberikan 30 keping emas untukku,” ucap gadis itu.
Saudagar itu senang bukan kepalang. Tentu saja ia bisa memberikan 30 keping emas, bahkan lebih. Saudagar kaya itu pun Iangsung menyanggupinya.
“Kau kirimkan 30 keping emas itu ke rumahku. Lalu, aku akan ikut bersamamu,” ucap gadis itu.
Saudagar kaya segera menyuruh pekerjanya untuk mengirim 30 keping emas ke rumah gadis itu, dan memberikannya kepada ibu gadis itu. Akhirnva gadis itu pun ikut dengan saudagar
Sementara itu, ibunya di rumah merasa bingung. Ia mendapatkan 30 keping emas, tapi tak tahu anak gadisnya pergi ke mana.
ibunya lalu menemui sang biksu dan memintanya untuk menyembuhkan mata sang ibu.
“Aku sudah membawa 30 keping emas. Sekarang tolong sembuhkanlah mataku,” pinta ibu gadis itu.
Tabib itu segera menyembuhkan mata sang ibu. Kini, sang ibu bisa melihat. Namun, ia tak tahu ke mana anak gadisnya pergi. Ibunya hanya tahu bahwa anaknya sangat menyayanginya.
Gadis itu pergi bersama saudagar kaya. Saudagar kaya akan menceburkannya ke laut untuk dijadikan tumbal. Setelah beberapa lama berlayar, tibalah mereka di tengah laut.
“Apa kau yakin?” tanya saudagar kaya itu.
Gadis itu mengangguk mantap. Akhirnya ia pun diceburkan ke laut. Ia memejamkan matanya. Sebenarnya ia sangat takut. Namun, demi ibunya ia rela untuk melakukan apa pun.

Olala… rupanya gadis itu bisa bernapas di dalam air. Itu sungguh suatu keajaiban. Ia tidak mati meskipun berada di dalam laut dalam waktu yang lama. Gadis itu bisa melihat berbagai keindahan di dalam laut.
“Kenapa aku belum mati?” pikir gadis itu, bingung.
“Itu karena kau gadis yang baik hati,” ucap Raja Laut.
Rupanya Raja Laut menyelamatkan gadis itu. Raja Laut tak mau membunuh anak yang memiliki hati yang tulus. Anak yang memiliki kasih sayang kepada orangtuanya.
“Aku akan mengabulkan semua permintaanmu,” ucap Raja Laut.
“Aku hanya ingin kembali kepada ayahku. Apakah kau bisa memenuhi keinginanku?” tanya gadis itu.
Tentu saja! Raja laut Iangsung mengayunkan tongkatnya, dan seketika gadis itu pingsan. Beberapa saat kemudian, gadis itu sudah berada di pinggir pantai. Ia dikerumuni oleh banyak orang.
Di keramaian orang tersebut, ada sang ibu yang berusaha mencari anak gadisnya. Saat gadis itu sudah sadar, sang ibu memeluk anak gadisnya dengan erat, penuh kasih saying dan kerinduan. Kebaikan gadis itulah yang membuat wajahnya memancarkan kecantikan.
Kemudian ibu dan anak gadis itu kembali ke rumah mereka. Ia sangat bahagia mendapati ibunya yang sudah bisa melihat. Dan mereka hidup berbahagia bersama.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...