Dongeng “Musang Licik dan Anak Ayam Yang Cerdas”

Dongeng

“Musang Licik dan Anak Ayam Yang Cerdas”

Karya: Nurmayasari, S.Pd (Persgu MINAT Tabloid)

Di suatu pagi yang indah induk ayam sedang mengais ngais tanah mencari makanan untuk anaknya. Sambil mengais tanah Induk ayam memberi nasihat pada anak ayam bahwa untuk mendapatkan kesenangan kita harus memiliki banyak teman dalam hidup ini, namun teman tersebut juga harus merupakan teman yang baik jangan berteman dengan yang jahat apalagi mereka yang suka memangsa bangsa kita.

 

Setelah kenyang dengan makanan yang diberikan induknya anak ayam pun pamit untuk berjalan jalan disekitar tempat mereka akam menginap malam nanti. Anak ayam berjalan sambil berlari melihat keadaan sekeliling dengan senangnya. Sampai dia tak sadar sudah berada dikawasan sarang musang, langkahnya terhenti seketika dia menabrak orang yang ada di depannya dan itu persis seperti apa yang ditakutkannya yaitu musang besar berdiri di depannya dengan pandangan siap untuk menyantapnya.

 

Anak ayam mengingat pesan induknya “apabila berada dalam keadaan darurat maka hal pertama yang haru dilakukan jangan panik, lalu berusahalah untuk keluar dari situasi genting tersebut” setelah mengingat pesan tersebut mulailah anak ayam berbicara dengan musang.

Anak ayam    : hai musang kebetulan sekali aku ingin mencari teman baru untuk dikenalkan pada kawan kawan anak ayam yang lain.

 

Musang yang sedang kelaparan mendengar banyak anak ayam yang lain berfikir jika dia memakan anak ayam ini sekarang, dia cuma bisa memakan satu anak ayam, sedangkan jika dia berpura-pura berteman dengan anak ayam dia dapat memakan lebih banyak anak ayam. Maka musangpun menjawab

Musang             : wah kalua begitu mulai sekarang saya akan menjadi temanmu.

Anak ayam        : baiklah oh ya musang saya harus pulang sekarang karna hari telah sore.

Anak ayam berniat pergi dari hadapan musang namun musang yang serakah langsung bertanya pada anak ayam.

Musang                : ayam kecil dimanakah kalian tidur Bersama dengan sahabat kita yang lain malam nanti ?

Anak ayam        : untuk apa ya musang

Musang             : aku mendengar banyak predator di hutan ini yang memakan anak ayam, aku ingin sekali melindungi sahabat baruku.

Anak ayam          : oo… engkau baik sekali wahai sahabat, malam nanti kami tidur di depan rumah pak tani yang ada di desa sana. ya sudah aku plang dulu ya ..

 

Musang pun tertawa dengan menyeringai dalam hatinya berkata “ malam ini dan beberapa malam selanjutnya aku tidak akan kesusahan mencari makan” merekapun berpisah disitu.

Anak ayam pulang dengan berlari kencang hingga musang tak terlihat lagi, sesampainya anak ayam bertemu induknya dia berkata

Anak ayam       : bu kita jangan tidur dibagian mana pun di desa malam nanti dan kita harus mengabari kerabat yang lain.

Induk ayam      : kenapa nak … ?

Anak ayam       : nanti malam musang akan mencari makan di desa karna tadi aku berhasil melarikan diri darinya.

Seketika setelah itu semua ayam yang ada malam itu tidur di dalam hutan yang lebat hingga tak terlihat oleh musang.

 

Malam hari tiba musang yang serakah berangkat ke desa untuk memangsa ayam ayam tersebut, namun apa hendak dikata jangankan mendapatkan ayam bahkan bulu ayam pun tidak ada. Keluarga ayam tidur dengan nyenyak tanpa gangguan malam itu hingga pagi hari tiba, musang yang sangat kesal karena anak ayam menipunya dia pergi mencari anak ayam dan berniat jika menemukannya akan memangsanya langsung di tempat. Di tengah tengah pencaraian musang berpapasan kembali dengan anak anak ayam, walau ayam telah menghindar namun mereka bertemu lagi seketika musang yang kelaparan dan marah lamgsung menerkam anak ayam.

Anak ayam yang panik mendapaptkan ide dia langsung berkata.

Anak ayam : wahai musang kemanakah engkau pergi, tadi malam aku mencarimu.

Musang langsung melepaskan cengkraman dengan pelan dan waspada dan bertanya .

Muasang           : untuk apa kau mencariku bukannya kemarin kamu menipuku, lelah dan penat aku mencarimu kedesa namun kau dan teman yang lain tidak ada satupun.

Anak ayam       : musang semalam aku mencarimu ingin mengajak ke jamuan makan malam yang di lakukan oleh kerabat jauhku, namun kau tidak ada di hutan bagian mana pun.

 

Seketika musang tersenyum berarti anak ayam tidak berbohong  saya yang terlalu cepat pergi semalam karna tidak sabaran  ucapnya dalam hati.

Musang             : oo… seperti itu , aku tidak tau kalua kalian ada jamuan.

Anak ayam        : aku sangat Lelah mencarimu hingga sahab yang lain mengajakn pergi.

Musang             : tidak apa berarti bukan rejeki ku . oh ya.. nanti malam kalian di mana tidur ?

Anak ayam        : kami akan tidur di pinggir hutan,,

Setelah percakapan itu anak ayampun pulang dengan panik,sesampainya iya bertemu ibunya  lalu dia berkata untuk tidak tidur di pinggir hutan. Hingga kejadian yang sama terulang lagi dan lagi sampa ayam merasa dia tidak akan punya alasan lagi jika bertemu dengan musang itu lagi dan musang itu sudah menjadi ancaman besar untuk keluarga ayam.

Hari itu ayam sengaja mencari musang ditenpat biasa, tidak lama setelah itu musang muncul dan ayam langsung berkata.

Anak ayam    : wahai musang kamu selalu tidak ikut acara kami karna tidak bertemu dengan ku.

Musang             : aku tidak akan percaya lagi padamu , sudah berulang kali ini terjadi.

Anak ayam       : aku tidak berbohong , malam ini aku dan keluargaku yang mengadakan jamuan, maka aku mengundangmu lebih cepat supaya kamu tidak hilang lagi.

Musang             : benarkah , apa kamu tidak berbohong…?

Anak ayam       : kamu datanglah dan lihat sendiri disana ada 30 anak ayam lainnya jika tidak ada kamu boleh memakanku besok

Musang yang tamak mersa sangat senang karena dia dapat makan banyak anak ayam dan jikalau pun tidak ada dia bisa memakan ayam kecil ini tanpa perlawanan.

Musang             :baik aku akan datang dimana tempatnya

Anak ayam        : tempatnya di dalam rumah pak tani

Musang             : kamu berbohong lagi tidak mungkin di dalam rumah pak tani, karna  jika dilihat kita pasti akan ditangkap.

Anak ayam       : nah kamu salah, pak tani sudah pulang ke kampung halamannya dan rumahnya kosong, makanya kami yang bikin pesta

Tanpa berfikir lagi musangpun segera pergi kerumah paktani Ketika malam datang, tepat persis dugaanyan musang terjerat oleh perangkap paktani hingga musang tewas. Setelah musang tidak ada keluarga ayam hidup Bahagia tanpa adanya gangguan.

Tamat

 

Pesan moral

Kita harus punya banyak teman namu carilah teman yang baik bukan teman yang dapat membawa dampak negatif pada kita serta jika kita dalam keadaan darurat janganlah panik berfikir dan cari cara untuk keluar dari masalah tersebut  dan serakah tidak akan menghasilkan apapu jangan sampai kita menjadi orang yang berfikir inpulsif*.

 

*impulsif adalah kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...