Esaai “LEMBARAN – LEMBARAN CATATAN AMALAN”

Esaai

“LEMBARAN – LEMBARAN CATATAN AMALAN”

Oleh : Hayaton Nufus,S.Pd.I (Guru MIN 27 Aceh Besar)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Alhamdulillah sampai saat ini lembaran-lembaran catatan amal kita masih Allah bukakan, bahwa lembaran yang telah tercatat sebelummnya masih kurang dan belum tercapai sebagaimana yang Allah targetkan. Hal ini merupakan salah satu bukti nyata cinta dan kasih sayangnya Allah kepada kita semua sebagai hambaNya. Sungguh Allah ciptakan manusia sebagai makhluk yang ahsanul khaliqin menjadi khalifah di muka bumi ini, sebab keistimewaan itulah Allah mengutus para malaikat untuk menjaga,mengawasi dan mencatat seluruh aktifitas dan gerak geriknya siang dan malam secara sempurna. Lalu Allah kirimkan pembawa berita gembira melalui kekasihNya yang mulia, dihiasi dengan akhlak terpuji,menuntun ummatnya ke jalan keselamatan dunia wal akhirah Ya Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam,semoga kami ummatMu mendapatkan syafaatMu nanti. Apa maksud dari lembaran ? Kata lembaran dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 21 kali, salah satunya adalah dalam surat at-Taqwir ayat 10, yaitu lafadh shuhuf merupakan bentuk jama’ dari shahifah yang berarati lembaran-lembaran yang tertulis. Shuhuf maksudnya adalah lembaran yang berisikan catatan amalan seorang hamba dan akan diperlihatkan kepadanya pada saat menjalani hisab kelak. Lembaran yang dicatat dengan cermat, terjaga dan terpelihara. Karena penulisnya adalah malaikat-malaikat yang mulia dan taat pada perintah RabbNya. Allah tugaskan dua malaikat yang selalu berada di bahu kanan dan kiri setiap manusia untuk mencatat semua amalannya. Di akhirat kelak manusia sangat kaget melihat buku catatan amalannya itu, karena di dalam telah tercatat sampai hal yang terkecil pun tidak ketinggalan. Mengapa buku catatan amal manusia Allah ciptakan dengan sangat rinci? Lembaran-lembaran catatan amal perbuatan itu akan ditampakkan dihadapan pelakunya,agar dia tidak ragu-ragu lagi pada hari perhitungan itu terhadap semua yang dikerjakan selama hidup di dunia. Di dalamnya telah tercatat seluruh tindakan yang mulia dan tercela,yang besar dan yang terkecil sekalipun dengan sangat detail. Allah Maha Adil dan tidak pernah menzhalimi makhlukNya.

 

Allah Subhanahuwata’ala memerintahkan kita untuk berhati-hati dalam setiap ucapan dan tindakan,janganlah tergesa-gesa dalam bersikap dan bertindak, apalagi di era kemajuan informasi dan teknologi saat ini, sering kita tanpa berpikir panjang langsung menyebarkan (men-share) semua berita dan informasi yang kita terima, tanpa terlebih dahulu meneliti kebenarannya, entah itu dengan menggunakan media sosial semacam facebook atau aplikasi whatsapp dan juga terkadang lewat media yang lainnya. Sehingga muncul berbagai macam kerusakan seperti ketakutan, kekacauan, provokasi dan atau kebingungan di tengah-tengah masyarakat. Lebih-lebih lagi jika berita yang kita share tersebut berkaitan dengan kehormatan saudara kita sesama muslim atau berita yang menyangkut kepentingan masyarakat secara luas. Oleh karena itu hendaklah kita selalu memohon pertolongan kepada Allah agar kita selalu berhati-hati dalam menulis dan berkomentar, terhindar dari penyebar berita dusta, yang mengakibatkan kerusakan di muka bumi, semua itu akan ditulis dalam buku catatan amalan kita dan pasti kelak akan dimintai pertanggungjabannya.

 

Dalam buku catatan amal itu perbuatan seseorang semasa hidup di dunia tercatat semuanya, sekecil apapun dari amal kejahatan maupun amal kebaikan pasti tercatat di dalamnya. Lalu Allah perlihatkan kepadanya, pelaku kejahatan merasa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya. Mereka berkata “Betapa celakanya kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat di dalamnya. Mereka mendapati semua apa yang telah mereka kerjakan tertulis  di dalamnya. Dan Allah tidak menzalimi seorang pun di antara mereka.“ (Qur’an; 18.49)

 

Penyerahan buku catatan amal manusia di hari kiamat ini merupakan salah satu peristiwa diantara peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di hari kiamat kelak. Dan ini hal ghaib yang harus diyakini dan diimani oleh seorang muslim yang mengakui dirinya beriman kepada Allah dan hari akhir. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surah All-Hajj ayat 7 yang artinya: “Dan sesungguhnya, (hari) kiamat itu pasti terjadi, tidak ada keraguan kepadanya. Dan sungguh bahwasanya Allah Subhanahu wa ta’ala akan membangkitkan semua orang yang berada dalam kubur”.

 

Pada hari kebangkitan Allah, Subhanahuwata’ala akan mendatangkan buku catatan amalan masing-masing hambaNya. Sebagai bukti keadilanNya yang tidak menzhalimi seorang pun dari hambaNya,melainkan akan membalas apa yang pernah dulu mereka usahakan. Peristiwa penerimaan buku cacatan amalan ini adalah peristiwa yang sangat menegangkan. Peristiwa yang sangat penting ini telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an dalam banyak ayat, supaya hambaNya beriman kepada hari akhir, sehingga memiliki keyakinan yang benar bahwa semua akan mempertanggungjawabkan setiap amalan dan juga bisa mempersiapkan amalan-amalan yang terbaik sebagai bekal untuk menghadap Allah Subhanahuwata’ala.Buku catatan amal itu akan diberikan pada hari kiamat kepada pemiliknya dengan cara yang berbeda-beda sesuai menurut amalannya masing-masing. Orang-orang yang selamat akan menerima dengan tangan kanannya,disertai perasaan bahagia. Karena begitu bahagia, dia bercerita kepada setiap  orang  yang  ditemuinya “Ambillah,  Bacalah kitabku” Maksudnya, ambillah buku ini dan bacalah, karena dia mengetahui semua isinya adalah kebaikan murni, dan  mereka  menemukan  beberapa  keburukan  dalam  kitab amalnya namun kemudian telah Allah gantikan dengan kebaikan, mereka jalani hisab dengan sangat mudah dan ringan, mereka adalah orang-orang yang bertakwa. “Yaitu orang-orang yang sangat yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Rabb mereka” mereka akan diberikan kenikmatan yang luar biasa sebagai balasan dari  Rabbnya .  “Maka  mereka itu  berada  dalam kehidupan yang diridhai. dalam surga yang tinggi. buah-buahannya didekatkan  kepada mereka lalu dikatakan : “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu”.

 

Sedangkan orang-orang yang celaka akan menerima buku catatan amalnya dengan tangan kiri atau dari belakang punggungnya yang disertai rasa takut dan penyesalan yang teramat dalam, itu pertanda mereka akan memperoleh kesengsaraan. Lalu lembaran catatan itu dikeluarkan kepada mereka, sebagai kitab mereka menjumpainya dalam keadaan terbuka, “bacalah kitabmu” lalu mereka milihat apa yang tertulis di dalamnya “  mereka kembali meratapi dirinya seraya berkata “wahai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku ini, dan aku tidak mengatahui apa hisab terhadap diriku”. Allah menjadikannya  penghitung atas diri mereka sendiri. Ketika itu mereka mulai sadar bahwa harta yang dulu dia bermegah-megah dengannya dan membuatnya lalai dari hak-hak Allah  tidak dapat menolongnya di akhirat, harta itu hanya sebagian dari perhiasan dunia kecuali jika digunakan di jalan Allah Subhanahuwata’ala. Begitu juga dengan penguasa bagi yang memiliki kekuasaan tidak dapat menolongnya di akhirat kecuali digunakan di jalan Allah. Kekuasan dan jabatan sering membuat manusia sombong dan melalaikan hak Allah  dan hak-hak hambaNya.

 

Adapun orang-orang yang menerima buku catatan amal dari arah belakang   punggungnya dengan tangan kiri,  di mana tangannya itu mengulur dan diberikan buku catatanya, mereka ini adalah orang-orang kafir yang celaka. berteriak dengan penuh rasa takut: “Celakalah diriku”. Maka dia akan dimasukan ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu di dunia bergembira di kalangan kaumnya yang sama-sama kafir tanpa memikirkan apa yang akan mereka tanggung di akhiratnya. Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali kepada Tuhannya dan tidak dihisab amalannya. Maka kegembiraan mereka yang  sebentar  itu  diganti dengan kesedihan yang berkepanjangan.

 

Dari itulah wahai saudaraku seagama dan seiman mari kita syukuri sisa- sisa nikmat hidup dan sehat yang masih Allah amanahkan ini untuk merenungi, memperbaiki, merevisi dan mengevaluasi diri kita sendiri”bagaimanakah lembaran-lembaran buku catatan amal kita,apakah kita termasuk golongan yang akan menerimanya dengan tangan kanan,tangan kiri ataukah dari arah belakang punggung kita”?  Ingatlah bahwasannya setiap amalan kita dicatat secara rinci pada buku catatan amalnya oleh para malaikat tiada berhenti sampai kita mati. Buku  catatan  amal  itu akan  diberikn  dan  diperlihatkan  pada  masing- masing pemiliknya pada hari kiamat nanti. Orang-orang yang bertakwa akan menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan. Orang-orang yang celaka menerima buku catatan amalnya dengan tangan kirinya baik dari belakang punggung ataupun dari arah kirinya.

 

Sebagai  umat Islam agar selalu  menjaga  setiap  amalannya  karena senantiasa dicatat oleh para malaikat. Agar kita tidak termasuk orang-orang yang celaka di akhirat nanti. Sebaiknya kita selalu mempersiapkan diri dengan hari dimana semua buku catatan amal diperlihatkan dan diminta pertanggungjawabannya. Kepada para guru dan da’i sebaiknya juga bisa mengangkat tema tentang catatan amal dalam materi pelajaran dan ceramahnya, agar pelajar dan umat mengetahui bagaimana pengawasan Allah Subhanahuwata’ala terhadap sang hamba selama di dunia. Kepada para penulis dan kaum intelektual agar membuat karya-karya tulis yang menjelaskan tentang catatan amal. Untuk membantu memudahkan umat dalam mempelajari seluk beluk tentang catatan amal. Kepada kita semua yang membaca tulisan ini, mari kita terus untuk  selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahuwata’ala, marilah kita berusaha menghisab diri kita sendiri, sebelum saatnya tiba Allah menghisab kita, agar kita selamat dari berbagai azab Allah Subhanahuwata’ala baik di dunia maupun di akhirat.Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...