Nama: Najwa Faradisa
Kelas: IV As-Sami’
Pada hari minggu aku melihat di dapur nenek dan saudaraku sedang asyik membuat bubur. Nenek menyuruhku untuk membeli gula dan teh di warung yang tidak jauh dari rumah, Akupun segera pergi membeli pesanan nenek.
Setelah selesai membeli pesanan nenek, disiang hari aku bermain bersama kakak dan adik sepupuku, dia sangatlah lucu dan imut aku sangat senang bermain bersamanya. Kami sangat asyik bermain sampai waktu sudah mulai sore, cuaca diluar sangatlah gelap. Aku berfikir seperti nya akan hujan diluar, dan ternyata benar dugaanku tiba-tiba hujan turun sangat deras.
Akupun kembali kedapur dan mencoba untuk makan bubur buat nenek, rasanya sangat enak. Bubur buatan nenek memang paling the best, selesai makan bubur aku membeli gorengan karena kalau hujan-hujan makan gorengan pasti enak sekali aku makan gorengan sangat banyak. Kakak juga sangat suka dengan gorengan.
Begitulah cerita keseharianku yang sangat menyenangkan bersama keluarga kecil ku dirumah. Sekian dulu ya ceritanya dada…..
Judul: Anak Nabi Nuh yang Durhaka
Karya: Cut Nauratuddini
Kelas: lV- Al Khaliq
Kan’an adalah anak nabi Nuh yang durhaka, kan’an lebih suka bersama dengan orang-orang kafir bahkan menyembah berhala, kan’an tidak suka dengan ajakan nabi Nuh untuk menyembah Allah Swt. Nabi Nuh berdoa kepada Allah Swt, agar diber petunjuk untuk membuat kapal yang sangat besar sehingga dapat menampung penduduk yang banyak.
Kemudian Nabi Nuh mengajak seluruh pengikutnya membuat kapal disebuah bukit. Setelah kapal Nabi Nuh sudah siap dibuat Nabi Nuh mengajak pengikutnya untuk naik ke atas kapal, bahkan hewan ternak juga ikut naik kapal. Tiba tiba awan gelab muncul angin badai dan hujan deras turun sangat kencang. Kapal Nabi Nuh penuh dengan pengikutnya bahkan hewan – hewan peliharaan penduduk disana juga ikut naik keatas kapal terkecuali anaknya Kan’an. Kan’an dan orang kafir tidak mau ikut dengan ajakan Nabi Nuh, malahan mereka mengejek Nabi Nuh.
Masyarakat yang menolak ajakan Nabi Nuh kini tenggelam dalam didalm air, air hujan semakin lama semakin deras dengan kuasanya Allah membuat seluruh penduduk, rumah, pohon tenggelam seketika. Kini yang selamat hanyalah Nabi Nuh dan pengikutnya. Nabi Nuh sangat sedih melihat anaknya yang tidak ikut naik kapal bersamanya namun Nabi Nuh tidak bisa berbuat apa apa.
Allah menghukum siapa saja yang tidak patuh dengan perintah Nya.
Pelajaran yang dapat di ambil dari cerita ini adalah kita harus selalu Ta’at dengan perintah Allah ya teman teman.