Di sebuah desa kecil yang terletak di lembah yang subur, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Zaki. Zaki adalah anak yang ceria dan penuh semangat, berusia 8 tahun. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik di sekolah dan di rumah, serta berusaha mengikuti ajaran baik dalam Islam yang diajarkan oleh orang tuanya. Suatu hari, musim hujan tiba dengan deras. Hujan turun hampir setiap hari, membuat desa Zaki tergenang air dimana mana.Meskipun cuaca hujan sangat menyenangkan untuk bermain air namun hujan juga menyebabkan beberapa kesulitan bagi penduduk desa, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Pada suatu sore, saat hujan turun dengan lebat, Zaki sedang bermain di halaman rumahnya. Ia mendengar ketukan di pintu rumahnya. Zaki membuka pintu dan melihat seorang pria tua berdiri di luar dengan jas hujan yang sudah kotor dan berlumuran lumpur. Pria tua itu tampak sangat lelah dan dingin.
“Assalamu’alaikum,” sapa Zaki dengan lembut. “Ada yang bisa saya bantu?”
Pria tua itu mengangguk dan berkata dengan suara serak, “Wa’alaikumsalam. Aku kehilangan arah saat berusaha mencari tempat tinggal sementara di tengah hujan ini. Aku sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan dan sangat kelaparan.” Zaki merasa kasihan dan langsung memanggil ibunya, “Bu, ada seorang pria tua di luar yang tampaknya sangat kelelahan dan kelaparan. Bisakah kita membantu dia?” Ibunya datang ke pintu dan melihat pria tua itu. Dengan penuh kasih sayang, ia mengundang pria tua itu masuk ke rumah. Ibunya segera memberikan tempat duduk yang nyaman, selimut hangat, dan menyajikan makanan hangat yang baru dimasak.
Pria tua itu sangat terharu dan mengucapkan terima kasih, “Terima kasih banyak, anak-anak. Aku sangat berterima kasih atas kebaikan kalian. Ini adalah pertama kalinya aku merasa diterima di tempat seperti ini.”Zaki dan ibunya mendengarkan cerita pria tua itu. Ternyata, pria tua tersebut sedang dalam perjalanan jauh untuk mencari anaknya yang sudah lama hilang. Ia tidak memiliki banyak uang dan cuaca hujan membuat perjalanannya semakin sulit. Setelah makan, Zaki dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada pria tua, “Pak, bagaimana kamu bisa tetap semangat dalam perjalanan yang sangat sulit ini?”
Pria tua itu tersenyum lembut dan menjawab, “Anakku, aku percaya bahwa dalam setiap kesulitan, selalu ada kebaikan yang bisa ditemukan. Aku berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan dan keselamatan dalam perjalananku. Dan hari ini, kebaikan kalian adalah sebuah jawaban dari doaku.” Zaki merasa sangat terinspirasi oleh kata-kata pria tua itu. Ia mulai berpikir tentang bagaimana ia dapat membantu lebih banyak orang di desanya. Setelah pria tua itu beristirahat dan merasa lebih baik, ibunya menawarkan tempat tidur di rumah mereka semalam agar ia tidak perlu melanjutkan perjalanan dalam keadaan hujan.
Keesokan paginya, hujan mulai reda. Pria tua itu bersiap untuk melanjutkan perjalanannya dengan semangat baru. Sebelum pergi, ia memberikan Zaki sebuah doa dan berpesan, “Anak yang baik, teruslah berbuat baik dan menjaga hati yang penuh kasih. Allah pasti akan membalas kebaikanmu.” Zaki mengangguk dengan penuh rasa terima kasih. Ia merasa sangat senang bisa membantu seseorang dan belajar bahwa kebaikan adalah hal yang sangat berharga. Selama beberapa minggu ke depan, Zaki terus memikirkan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu orang lain. Ia mulai membuat rencana untuk mengumpulkan pakaian bekas yang masih layak pakai dari keluarga dan teman-temannya, serta mengumpulkan makanan yang bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan di desanya.
Zaki bersama ibunya mendirikan sebuah tempat kecil di rumah mereka untuk menyimpan sumbangan dan membagikannya kepada penduduk desa yang membutuhkan.Suasana desa mereka menjadi lebih hangat dan harmonis berkat usaha Zaki dan ibunya. Penduduk desa sangat menghargai usaha mereka dan merasa terinspirasi untuk terus berbuat kebaikan. Suatu hari, Zaki mendapatkan kabar bahwa pria tua yang mereka bantu telah menemukan anaknya dan mereka hidup bahagia bersama. Zaki merasa sangat bahagia mendengar kabar tersebut dan berdoa agar Allah senantiasa melindungi dan memberkati mereka.
Melalui pengalaman tersebut, Zaki belajar bahwa akhlak yang baik bukan hanya tentang membantu orang dalam kesulitan, tetapi juga tentang memiliki hati yang penuh kasih dan berusaha membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk semua. Ia tahu bahwa setiap tindakan kecil dalam membantu orang lain bisa membawa perubahan besar dalam hidup mereka.
Kisah Zaki menjadi pelajaran berharga bagi semua teman-temannya di sekolah. Mereka belajar tentang pentingnya berbuat baik kepada sesama dan bagaimana kebaikan dapat menyentuh hati serta mengubah hidup seseorang. Dan begitulah, Zaki terus menjalani hidupnya dengan penuh semangat, selalu siap membantu dan berbagi dengan orang lain. Dia memahami bahwa kebaikan dan akhlak mulia adalah bagian penting dari ajaran Islam yang harus dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Karya: Nurmiana, S.Hi,.M,Ag
Mama dari Raisul Hafif Arifin kelas III A l Aziz