Essay “Stop Bullying di Lingkungan Madrasah”

Essay

“Stop Bullying di Lingkungan Madrasah”

Oleh : Reza Sukma Dewi, S.Pd (Persgu MINAT Tabloid)

Kasus bullying yang ada di Indonesia semakin  hari semakin meningkat. Berita tentang bullying menyebar di media massa seolah tak mengenal waktu dan tempat. Bahkan kasus bullying di Indonesia selalu menjadi topik utama untuk di bicarakan. Pada tahun 2020 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat ada 119 kasus bullying terhadap anak, di tahun 2021 KPAI mencatat kembali ada 53 kasus bullying di lingkungan sekolah dan 168 kasus perundungan di dunia maya, kasus ini jelas terlihat terus meningkat dari tahun ke tahun,kemudian KPAI kembali mencatat kasus bullying dengan kekerasan fisik dan mental yang terjadi di lingkungan sekolah pada tahun 2022 sebanyak 226 kasus dan 18 kasus bullying di dunia maya. Korban bullying tidak mengenal batas usia, mulai anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Mereka yang menjadi korban bullying mendapatkan perlakuan secara verbal mampun non verbal. mengejek, mencela,menyindir bahkan menyebarkan fitnah sekalipun itu merupakan perlakuan bullying verbal Sedangkan bullying non verbal adalah ketika seseorang mengalami ancaman sehingga korban merasa tertekan yang berakibatkan depresi.

Di Indonesia sendiri, banyak korban dan pelaku dari bullying yaitu siswa tingkat SD/MI, seharusnya siswa yang masih duduk dibangku sekolah dasar ini di ayomi dan dilindungi dengan kasih sayang,kita tau bahwa MI/SD adalah pondasi pertama untuk dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke jenjang selanjutnya, disinilah mereka dibentuk karakter dan kepribadian menjadi seorang pelajar yang berakhlakkul karimah serta menanamkan nilai nilai pancasila. Namun kenyataannya yang mereka dapatkan yaitu perilaku menyimpang yang akhirnya dapat menghancurkan jiwa dan semangat nasionalisme mereka yang seharusnya didapatkan di Madrasah. Contohnya perilaku yang sangat sering dilakuakan oleh siswa SD/MI yaitu mengejek temannya, memukul, mencubit, menjambak dan menjegal teman temannya saat pembelajaran sedang berjalan. Perilaku tersebut serasa sepele, namun dampak dari apa yang mereka alami sangatlah besar. Bayangkan saja jika kita membiarkan perilaku tersebut dan tidak segera di hentikan, berapa banyak anak yang menjadi korban, siswa akan merasa ketakutan, menyendiri, bahkan ada yang tidak ingin melanjutkan studynya (putus sekolah)sungguh sangat kita sayangkan Sedangkan bagi pelaku bullying jika tidak langsung di hentikan dan diberi pembinaan maka mereka akan merasa hebat dan terus melakukannya tanpa merasa puas bahkan tanpa rasa bersalah karena hal tersebut sudah menjadi biasa bagi mereka.Dan tahukah kalian ketika seseorang menjadi korban bullying maka sikis dan mental siswa tersebut sudah pasti terganggu, Sehingga kenyaman anak dalam belajar sudah tidak ia dapatkan lagi.
Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa pendidikan dasar memiliki tujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri, sehingga dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. Banyak upaya yang dapat di lakukan untuk penjegahan bullying agar tidak terjadi di lingkungan madarasah, seperti yang dilakukan oleh MIN 27 Aceh Besar, yang bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka melakukan pembinaaan kepada peserta didik seperti ketika ada Bakti Sosial dari Fakultas Kedokteran Unsyiah yang salah satu kegiatannya adalah sosialisasi tentang bulying lalu dengan Polresta Kota Banda Aceh dalam sosialisasi dwngan tema “stop perilaku bullying di Madrasah” dan dengan dinas terkait lainnya termasuk Psikolog Anak,Dimadrasah juga dipasang poster poster terkait bulying dengan adanya poster poster ini dapat membantu siswa dalam memahami apa saja perilaku bullying serta dampak yang di dapat jika diri mereka sendiri yang mengalami bullying. Oleh sebab itu peran madrasah sangatlah penting dalam menjaga dan memastikan lingkungan madrasah benar benar aman dan nyaman bagi peserta didiknya.Madrasah harus berupaya dengan maximal untuk mencetak generasi bangsa yang jauh dari  perilaku menyimpang.

 

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...