Cerpen “Putri Lena”

Cerpen

“Putri Lena”

Karya : Jihan Adila (Peserta Didik MIN 27 Aceh Besar)

Dahulu kala…
Hiduplah seorang ratu yang bernama Merinda. Ratu Merinda memiliki seorang anak yang bernama Iena. Ratu Merinda sangat menyukai bunga, tetapi tidak demikian dengan Iena. Putri Iena yang masih berusia enam tahun sangat tidak menyukai bunga.
Pada Suatu hari, Putri iena mengambil sebuah gunting didapur dan memotong semua bunga yang ada ditaman kerajaan. Pada saat itu juga ratu Merinda ingin keluar rumah untuk jalan-jalan ditaman. Betapa kagetnya Ratu Merinda ketika melihat bunga-bunga yang ada ditaman semua sudah terpotong, lalu ia bertanya kepada putri Iena. “Iena….” Panggil ratu Merinda, “Iya mama” Jawab putri Iena. Ratu merinda pun bertanya “Siapa yang telah memotong bunga melati, tulip dan mawar yang ada ditaman?”. “Aku ma” Jawab putri Iena dengan jujur dan sangat polos.

Beberapa hari kemudian ratu Merinda kembali melakukan aktivitas sehari-harinya yaitu berjalan-jalan ditaman dan ia kembali melihat lagi suasana taman bunga yang sudah terpotong-potong. Ratu Merinda akhirnya memanggil putri Iena, “Iena” panggil ratu Merinda dan putri Iena pun datang dan menghadap ratu Merinda. “Iena apakah kamu yang memotong bunga-bunga itu lagi….?”tanya ratu Merinda, “Iya Ma” Jawab Iena. “mengapa kamu memotong bunga-bunga yang indah itu Iena? Bunga adalah makhluk hidup dan juga memiliki perasaan, mereka sangat indah dipandang mata “tanya ratu Merinda kepada Iena sembari memberi sedikit ilmu untuknya
“Maaf ma” ucap putri Iena, “Mengapa kamu memotong bunga bunga itu…tanya ratu Merinda karena masih penasaran dengan apa yang telah dilakukan putrinya itu. “Karena pada saat itu aku melihat seekor ulat ma, dan aku takut sehingga aku memotong bunga-bunga itu” Jelas putri Iena. “Iena sayang….. ulat-ulat itu suatu saat akan menjadi kupu-kupu yang indah” jelas ratu Merinda kepada putrinya. Lalu putri Iena pun meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
“ Jika sedang musim ulat sebaiknya Iena jangan main ditaman dulu ya… kalua musim ulatnya sudah berlalu dan ulatnya sudah berubah menjadi kupu-kupu Iena akan melihat taman bunga yang indah dengan kupu-kupu yang beterbangan diatasnya” ratu Merinda berusaha untuk memberi pengertian kepada putri Iena.
Semenjak itu putri Iena tidak pernah lagi memotong bunga-bunga bermekaran yang ada ditaman dan semenjak itu pula putri Iena mulai menyukai bunga-bunga yang ada ditaman.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...