Cerpen “PENYUMBANG SAMPAH KE SUNGAI”

Cerpen

“PENYUMBANG SAMPAH KE SUNGAI”

Karya : Akifa Naila (Peserta Didik MIN 27 Aceh Besar)

Kelas : IV Al -Barru

Pada suatu sore, saya dan kawan- kawan bermain kejar- kejaran di lapangan yang tidak jauh dari sungai. Waktu kami sedang asyik bermain, tiba- tiba Alif datang membawa kantong plastik berwarna hitam. Karena penasaran kami saling bertanya- tanya “eh apa ya isi kantong yang dibawa Alif”. Karena ingin tahu saya bertanya langsung kepada Alif. “Eeeh,,, Alif apa sih isi kantong yang kamu bawa itu?” Alif menjawab, ”Emmm, Ini isinya sampah”. Lalu saya bertanya lagi “Oooo, emamgnya mau bawa kemana sampah itu?” Alif pun menjawab “Yaaah,,,, Mau dibuang ke sungai lah”. Kemudian saya pu menegur dan melarangnya, “Eee,,, tidak boleh membuang sampah sembarangan, apalagi kamu membuangnya ke sungai. Bagaimana jika warga lain nanti juga ikut-ikutan. Teman yang lainpun bertanya“Apa yang terjadi yaaa dengan sungai ini?” Alif apa kamu tidak membaca tuuuh tulisan yang ada pada papan itu” sambil menunjukkan kearah papan tersebut dan membacanya “Dilaraaaang membuaaaang sampah ke sungaiii”. Itu himbauan agar kita tidak membuang sampah ke sungai. Karena nanti sungainya menjadi tercemar, kotor, bau dan tersumbat yang akan mengakibatkan banjir.

“Kalau terjadi banjir bagaimana dengan rumah kita dan rumah penduduk- penduduk lain disekitar sungai ya?”Teman- teman yang lainpun bertanya. Alif pun terdiam dan berfikir. “Apa kamu mau rumahmu kebanjiran Lif”Tanya Dura lagi. “Selain itu kita juga memanfaatkan air sungai untuk dipakai dirumah- rumah penduduk seperti untuk memasak, berwudhu, mandi, gosok gigi, minum dan mencuci baju. Tanpa kita sadri kita menggunakan air yang tercemar dan bau setiap hari. Ini semua akibat ulah manusia yang setiap hari menyumbang sampah ke sungai tanpa menghiraukan himbauan yang sudah terpasang ini”. Jelas saya lagi.

Dengan rasa penasaran mereka pun menjawab, “eh Akifa, kitakan tidak berwudhu, nyuci, mandi di sungai apalagi minum, ih jijik. Kita menggunakan air keran di rumah sendiri. Kemudian saya pun menjelaskan lagi, iya tapi air keran yang kita gunakan sehari- hari di rumah berasal dari sungai. Air sungai tersebut diproses dan dilirkan ke rumah- rumah penduduk di des akita. Termasuk juga air keran di rumah kalian, yang setiap hari digunakan untuk nyuci dan mandi dan masak. Apa kalian masih juga mau membuang sampah ke sungai?
Akhirnya Alif pun tidak jadi membuang sampah ke sungai. Diapun membawa pulang lagi sampah tersebut kerumahnya untuk dibakar. Sehingga sungai di desa kami bersih juga banyak ikan dan hewan lainnya yang hidup disana. Warga disekitar sungaipun memanfaatkan sungai untuk memancing dan hasil tangkapannya bisa untuk dimakan bahkan ada yang menjual kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...