Cerpen
“Kecanduan Handphone”
Karya: Muhammad Azhar Syafiq
Kelas : V Al – Fattah
Didesa Suka Makmur ada seorang anak bernama Andi, ia adalah anak yang berprestasi disekolahnya, dia begitu pintar diberbagai pelajaran seperti matematika, IPA, IPS dan lainnya. Selain itu ia juga hebat dibidang lain seperti bermain musik, menggambar dan bernyanyi hingga dalam setiap ujian ia selalu mendapat nilai A. Andi juga mempunyai hobi membaca. Pada suatu hari Andi memberitahu ayahnya bahwa seminggu lagi akan diadakan ujian semester 1. “Ayah, minggu depan Andi ujian, kalau Andi juara 1 lagi Andi pingin mendapat hadiah hanphone” ucap Andi. “Boleh nak, tapi kamu harus rajin belajar agar kamu dapat juara.” Jawab ayah. Andi selalu mendapat juara disetiap ujian dan selalu mendapat hadiah dari ayahnya.
Sejak hari itu Andi pun belajar dengan sangat giat setiap hari. Ia mulai mengurangi waktu bermainnya agar ia dapat belajar dengan penuh konsentrasi. Sesekali ayah dan ibu pun memberikan beberapa soal untuk mengetes kemampuan Andi, disetiap soalnya Andi dapat mengerjakannya dengan baik dan mendapat nilai yang baik pula. Seminggu berlalu Andi mengahabiskan waktu untuk belajar.
Ujian pun sudah tiba, seperti biasa Andi berangkat untuk mengikuti ujian, sebelum ujian ia kembali mengulang pelajarannya. Tepat jam 08.00 wib pengawas ujian pun masuk dan membagi lembar ujian. Setelah selesai ujian semua anak mengumpulkan lembar jawabannya dan pada saat bel berbunyi semua anak-anak mulai istirahat.selesai istirahat anak-anak masuk lagi dan mengikuti ujian kedua dan ketika bel berbunyi anak-anak boleh pulang. Begitulah keseharian andi mengikuti ujian selama seminggu. Seminggu setelah ujian tibalah saatnya pembagian rapor, ternyata Andi mendapat juara 1 lagi seperti biasanya. Sepulang sekolah Andi memperlihatkan rapornya kepada ibunya, setelah itu ia beristirahat sambil menunggu ayahnya pulang kerja. “Assalamu’alaikum” terdengar ayah mengucapkan salam. “wa’alaikumussalam” jawab Andi. Andi langsung berlari menghampiri ayah dan membawa rapornya. Ia memperlihatkan rapornya kepada ayah dan berkata bahwa ia mendapat juara 1. “ayah, Andi dapat juara 1 lagi, ayah jadi kan beliin Andi Handphone?” tanya Andi pada ayah. “Alhamdulillah, Insya Allah jadi nak” Jawab ayah.
Keesokan harinya ayah membelikan Andi handphone, namun lama-kelamaan Andi mulai lalai dengan handphonenya, nilainya pun mulai menurun. Sehingga pada suatu hari ayah mengambil handphone Andi ketika ia sedang tidur. Setelah ia bangun tidur Andi pun bertanya kepada ayah, “Ayah, handphone Andi mana?” tanya Andi pada ayah, “handphonenya sudah ayah ambil, karena kamu mulai lalai dengan handphone dan nilai kamu mulai menurun”. Ternyata ayah sudah berulang kali mengingatkan Andi untuk tidak lalai dengan handphone. Andi pun meminta maaf kepada ayahnya sambil menangis karena sudah lalai dengan handphone, Andi pun berjanji tidak mengulanginya lagi. Ayah pun memberikan kembali handphonenya dan berjanji akan mengambil kembali kalau Andi lalai lagi. Setelah kejadian itu Andi mulai mengatur waktunya untuk belajar dan bermain handphone, ia pun mulai kembali mendapat nilai yang bagus dan juga menjadi lebih baik daripada sebelumnya