1000158533
Cerpen: Nama Ayahku Peri Gigi

Nama: Desi Arisanty S.Pd”
Mama dari Maryam Azka
IV Al Khaliq

Raka terlihat gelisah. Sebentar – bentar ia menoleh ke arah deretan jendela kelasnya sebelah kiri. Tiba tiba saja terdengar suara sol sepatu yang sangat ia kenal. Suara itu semakin lama terdengar semakin dekat dengan ruang kelas.
“Ayah!” Kata Raka dalam hati.
“Kenapa Ayah yang datang? Kenapa Ayah enggak kerja?” Tanya Raka dalam hati.
Raka mulai kebingungan, apa yang harus di lakukannya sekarang? Bagaimana jika teman – temannya tahu Pak Kamal adalah ayahnya?.
Raka menganggap Ayahnya aneh. Ayahnya adalah orang dewasa, tetapi tingginya hampir sama dengan Raka yang baru berumur delapan tahun. Apa kata teman – temannya jika mareka tahu kenyataan ini?
“ Ayah belum terlambat, kan? Ibumu tidak bisa datang untuk mengambil rapormu karena Adikmu kurang enak badan,” Kata Pak Kamal.
“ Ayahmu lucu sekali,” bisik Danis kepada Raka sambil tersenyum lebar.
Pandangan mata Danis seolah menyimpan banyak rencana usil untuk Raka. Untunglah terdengar nama Danis di panggil Mamanya. Wajahnya menahan marah karena nilai rapor Danis yang jelek. Raka hanya tersenyum melihatnya.
Raka melangkah menghampiri Ayahnya yang sudah berdiri di depan pintu bersiap keluar kelas.
“ Ayah bangga sekali padamu, Raka. Nilaimu bagus,” Kata Pak Kamal sambil merangkul erat Raka dan pergi meninggalkan Raka untuk kembali ke tempat kerja.
Tiba – tiba Danis datang dan menghampiri Raka dan merebut rapornya.
“ Cuma segitu aja !” Ujar Danis sambil melempar rapor Raka jatuh ke lantai.
“ Kau jangan sok pintar ! Anak aneh ! Pantas aja kau aneh, ternyata Ayahmu juga aneh,” Kata Danis lagi.
Raka menelan ludah sambil menahan kesal.
“ Ayahmu lucu sekali..” lanjut Danis, lalu ia tertawa geli sambil pergi meninggalkan Raka.
Gara – gara Danis, kini Raka malas tersenyum lagi. Tepatnya bukan gara gara Danis, tetapi gara – gara Ayah datang ke sekolahnya. Ya, gara gara Ayah, kini hari – harinya di sekolah tak akan pernah sama lagi.
Siang hari setibanya di rumah tiba-tiba Danis berteriak “ Aduuh, sakit! “ keluh Danis saat sedang makan siang. Ia mengelus – elus pipinya.
“ Kenapa lagi kamu, Danis?” Tanya Mamanya. “Gigi Danis sakit banget, Ma,” jawab Danis sambil mengangis.
“ Kali ini Mama akan membawamu ke dokter gigi yang pandai sekali, tidak sakit saat di periksa dan di cabut oleh dokter yang ini. Sebutannya adalah peri gigi,” kata Mama.
“Peri gigi? Peri? Ah, pasti cantik dan baik hati”, pikir Danis.
Sorenya, Mama mengantar Danis ke sebuah klinik Dokter Gigi. Danis merasa heran melihat anak – anak yang keluar dari ruang dokter.
“ Anak – anak itu nggak nangis. Apa mareka nggak merasa sakit saat gigi mareka di periksa?” pikir Danis.
Tiba giliran nama Danis di panggil ke ruang dokter.
“ Halo Danis. Apa Kabar? Kenalkan, saya Pak Kamal sang peri gigi. Peri gigi akan mengobati gigi mu yang sakit sampai tak terasa sakit lagi,” sapa Pak Dokter gigi.
Danis terkejut saat melihat Dokter gigi itu. Itukan. . .
“Hai, Sepertinya saya pernah melihat Danis? Oh, iya di sekolah Raka anak saya. Saya melihat kamu. Kamu juga mengambil rapor, kan?
Danis hanya mengangguk
“Iya, Pak Dokter, Tadi siang pembagian rapor Danis. Nilai Danis kurang bagus. Danis terlalu banyak bermain” jawab Mama.
“ Benarkah Pak Dokter Ayah Raka?” tanya Danis masih tak percaya.
“ Iya, saya ayah Raka. Kamu teman sekelas Raka ya?” kata dokter gigi itu yang ternyata benar benar Pak Kamal ayah Raka.
Danis membuka mulutnya lebar. Pak Kamal hati – hati sekali mengobati gigi Danis. Danis mengucapkan terima kasih. Danis malu sekali karena telah mengucapkan kata kata buruk tentang ayah Raka. Padahal ternyata Ayah Raka adalah sorang dokter gigi yang hebat. Pantas sekali di sebut peri gigi.
Esok harinya, begitu sampai di sekolah, Danis langsung saja menghampiri Raka.
“ Raka, maafkan aku ya,” kata Danis tiba- tiba.
“ Eh, kenapa, Danis?” tanya Raka mendadak salah tingkah menghadapi sikap Danis yang ramah tidak seperti biasanya.
“ Maafkan Aku sudah mengucapkan kata kata buruk tentang Ayahmu. Kemarin Ayahmu mengobati gigiku yang sakit. Aku baru sadar, ternyata Ayahmu hebat, Raka. Beruntung sekali kamu punya Ayah seorang peri gigi,” jawab Danis.
Raka mengangguk dan tersenyum lebar. Iya juga baru menyadari Ayahnya adalah orang hebat, tak peduli Ayahnya tidak tinggi, tetapi Ayahnya seorang dokter yang pintar.

TAMAT

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...