Cerpen “Pentingnya Internet”

Cerpen

“Pentingnya Internet”

Karya: Cut Khalisha Syamira

Kelas : VI- Al-‘Alim

Liburan telah tiba, aku dan keluarga akan berlibur ke kampung halaman. Saat kami hendak berangkat,aku tak lupa membawa handphone yang baterainya telah terisi penuh.
Di tengah perjalanan aku meminta ayah dan ibuku untuk mampir sebentar ke swalayan.
“ayah mampir ke swalayan bentar ya, khalisa mau membeli makanan” pintaku kepada ayah.
“baik nak” jawab ayah.
Saat sudah sampai di swalayan aku membeli beberapa snack yang aku sukai : susu, coklat batang, kuaci dan beberapa minuman.

 

Setelah itu aku menuju kekasir untuk melakukan pembayaran,saat sedang membayar aku melihat ada brosur yang mempromosikan kuota internet. Saat itu juga kakak kasir berkata “dik, itu brosurnya kalau mau diambil saja untuk dibaca-baca siapa tau adik memerlukannya”.
“ohh…iya kak” jawabku.
Setelah aku membayar,kakak kasir itu mengucapkan terima kasih.
“terima kasih ya dik, sudah berbelanja di swalayan kami”.
aku pun menjawab “iya kak sama-sama”.

Sesudah berbelanja aku lalu masuk kedalam mobil dan kamipun melanjutkan perjalanan, tak lupa pula aku membaca doa agar selamat dalam perjalanan.
Saat mobil kami memasuki area pergunungan aku melihat pemandangan yang begitu indah walau hati aku takut karena banyaknya jurang jurang dipinggir jalan.
Disana aku melihat monyet, kupu-kupu dan masih banyak binatang lainnya. Selain binatang pandanganku tertuju pada sebuah tiang yang besar dan sangat tinggi.
lalu aku bertanya kepada ayah.
“ayah… itu tiang apa ya ? kok besar dan tinggi sekali” lalu ayahku menjawab “ohhh itu disebut dengan tower nak,fungsinya sebagai penyalur energi listrik dan juga penyalur jaringan internet”.
“Ohhhh Begitu rupanya, terima kasih ayah atas penjelasannya” jawabku .

Saat kami sudah melewati semua pegunungan dan kami hampir sampai, aku mengambil handphoneku dan membuka whatsapp untuk menelpon nenek mau mengabarkan bahwa kami hampir sampai.
Aku sudah menelpon berulang kali tapi tidak ada jawaban, lalu aku ngechat nenek namun chatku pun tidak terkirim.
Aku baru sadar ternyata kuota internet handphoneku sudah habis, aku pun mulai bingung karena kami berada diarea pegunungan dimana aku tidak bisa mendapatkan kuota internet.
Lalu aku mengatakan kepada ayahku “ayah, nanti kita berhenti sebentar di tempat orang yang menjual paket internet karena kuota internet khalisa sudah habis yah” ayah pun menjawab “baik nak”. Trimakasih ayaaaah…

Setelah melewati pegunungan akhirnya kami mendapatkan toko yang menjual kuota internet dan aku meminta ayah untuk berhenti. Ayah pun berhenti dan aku turun untuk membeli kuota internet, setelah itu aku mengisi kuota internet trus langsung menghubungi kakek dan nenekku. Setelah menghubungi mereka aku mulai membuka handphoneku dan melihat tik tok, instagram,facebook dan sesekali bermain game.
Karena aku asyik dengan handphoneku, tidak terasa perjalanan kami telah usai dan kami telah sampai ke kampung halaman dengan selamat dan disambut gembira oleh nenek serta sanak saudara yang ada di kampung.

 

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...