Cerpen “UJIAN TLAH TIBA”

Cerpen

“UJIAN TLAH TIBA”

Karya : Dzafira Rani

Kelas : V AL – Hafidz

Malam begitu cerah tentunya anak-anak menghabiskan waktu untuk pergi keluar. Namun tidak dengan Rani, ia menghabiskan malam minggunya yang cerah untuk belajar karena keesokan harinya ada ujian akhir semester. Tak selang berapa lama terdengar suara telepon, ternyata dari Lia temannya. Ia mengajak Rani main diluar, namun Rani menolak untuk diajak sebab ia lebih memilih untuk belajar dirumah. Keesokan harinya Rani bertemu Lia disekolah, Lia mengatakan bahwa Rani pasti akan menyesal karena dia tak ikut tadi malam untuk melihat pameran.

Ani dan Lia pun masuk ke kelas, ibu guru membagikan kertas ujian, ujian akhir semester pun dimulai. Ketika Ani dengan penuh semangat mengerjakan ujian, Lia pun dipojokan kebingungan menoleh kesana kesini untuk mencari jawaban sebab ia tidak belajar sama sekali. Lia pun bertanya kepada teman semejanya yang bernama Nidar, Nidar pun tidak mau menjawabnya. Akhirnya dia pun bertanya kepada teman-temannya yang lain tetapi teman-teman yang lain pun tidak mau membantunya karena mereka fokus dengan jawaban mereka sendiri. Waktu ujian pun sudah habis, semua lembar jawaban sudah dikumpulkan. Tinggal Lia yang belum mengumpulkan kertas ujian, lia pun menjawab asal-asalan. Akhirnya Lia pun pasrah dan dia mengumpulkan kertas ujian walaupun dia tidak yakin dengan jawabannya.

Sepulang sekolah Rani melihat Lia sedang asik bermain laptop, Lia pun tidak belajar lagi karena dia tidak ingat besok masih ada ujian akhir. Keesokan harinya Lia baru menyadari bahwa masih ada ujian ketika ibu guru membagikan kertas ujiannya yaitu mata pelajaran IPA. Lia pun kebingungan karena tidak belajar semalam sehingga dia kembali bertanya kepada teman-temannya. Lia bertanya kepada Naja namun Naja tidak memberitahukan jawabannya karena Naja tau pasti Lia tidak belajar. Kelakuan Lia pun dilihat oleh guru pendamping dan Lia pun ditegur oleh guru pendamping. Guru pendamping pun bertanya kepada Lia “kenapa kamu menyontek?” Lia pun menjawab “Maaf bu saya semalam tidak belajar karena saya pikir ujian telah selesai” Ibu pun mengingatkan Lia “agar besok tidak mengulanginya lagi dan sebaiknya malam hari kamu mempersiapkan diri dan mengecek roster pelajaran agar tidak terjadi lagi hal seperti ini”. Lia pun mendengarkan nasehat ibu”baik bu, saya berjanji tidak akan mengulangi hal seperti ini lagi”.
Ujian akhir pun sudah habis, Lia pun berfikir pasti nilai Lia jelak, karena Lia tidak belajar dan dia pun berfikir kalau Rani pasti akan mendapat rangking 1dan dia pasti mendapat rangking 14 atau 15. Keesokan harinya ketika pembagian rapor dan diumumkan rangking, Rani pun mendapat rangking 1 sedangklan Lia mendapat rangking 15. Rani pun menasehati Lia “kamu harus belajar lebih giat lagi dan jangan terlalu banyak bermain laptop. Lia pun menyadari bahwa belajar itu lebih penting dan Lia pun berterima kasih kepada Rani yang telah mengingatkannya. Insya Allah Lia tidak akan mengulanginya lagi.

 

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...