Esai
”Seni Mengajar Meningkatkan Literasi Sains Madrasah ”
Oleh: Sri Hastuti, S.Pd.I (Guru MIN 27 Aceh Besar)
Allah SWT, menciptakan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, guna untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Salah satu makhluk hidup yang membutuhkan sumber daya alam adalah manusia. Namun karena faktor keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), mengakibatkan pemanfaatan sumber daya alam tidak seimbang. Akibatnya berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, agar Sumber Daya Alam itu tetap terjaga keseimbangannya, maka salah satu caranya adalah dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Menjaga kelestarian alam merupakan kewajiban bagi setiap manusia tanpa terkecuali. Terutama bagi generasi penerus yang juga memanfaatkan sumber daya alam yaitu peserta didik. Disini peran guru sangat dibutuhkan untuk mengarahkan peserta didik tentang hak dan kewajiban kita terhadap alam serta cara melestarikannya. Hal ini dapat dilakukan dengan penerapan literasi sains madrasah. Sehingga penerapan literasi sains madrasah dalam dunia pendidikan menjadikan peserta didik peduli terhadap alam.
Dalam dunia pendidikan, salah satu aspek yang diukur dari peserta didik adalah kompetensi sains atau literasi sain, sehingga sudah seharusnya peserta didik menguasai literasi ini.Namun literasi ini masih menjadi salah satu kompetensi yang sangat rendah di madrasah. Hal ini disebabkan karena rendahnya minat baca pada peserta didik. Sehingga perlu upaya- upaya agar peserta didik termotivasi untuk membaca. peranan literasi sains dalam dunia pendidikan adalah untuk mengembangkan pola pikir dan perilaku peserta didik serta membangun karakter manusia untuk peduli, bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, terhadap alam serta terhadap masalah yang dihadapi.
Melihat dari rendahnya kompetensi peserta didik dibidang sains maka, sebagai madrasah yang menggalakkan program “Madrasah Aman Bencana”. MIN 27 Aceh Besar semakin menggiatkan guru untuk membudayakan literasi sains terhadap peserta didik, agar lebih berkompetensi. Dalam hal ini bukan hanya guru mata pelajaran sains saja yang bertanggung jawab, namun ini merupakan tanggung jawab guru bersama. Sehingga hal ini menjadi tantangan baru bagi para guru umumnya, dan yang mengajar dikelas atas khususnya. Semua guru harus berupaya sebisa mungkin untuk mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran di kelas. Kreatifitas pembelajaran di kelas dapat di lakukan dengan berbagai cara, antara lain belajar asyik dan menyenangkan, seperti: menemukan hal baru, membuat peserta didik penasaran, melibatkan, pedulian terhadap peserta didik, saling menukar ide atau menjadikan peserta didik sebagai teman. Setiap mata pelajaran, diawali dengan membaca terlebih dahulu selama 15 menit.
Selain itu juga bisa dengan menggunakan model- model pembelajaran dalam proses belajar mengajar. penerapan model pembelajaran yang berbasis ilmiah, misalnya menggunakan model Inquiry Based Learning (IBL). Model ini terdiri enam langkah yaitu: orientasi masalah, merumuskan masalah, membuat hipotesis, eksplorasi (mengumpulkan informasi atau data), menguji hipotesis dan membuat kesimpulan. Keenam langkah inquiry ini melibatkan peserta didik sepenuhnya, Insyaallah dengan keterlibatan ini dapat meningkatkan kompetensi peserta didik nantinya. Sintaks pembelajarannya juga mampu membuat peserta didik lebih kreatif dan inovatif berdasarkan metode ilmiah sehingga mampu meningkatkan kompetensi sains bagi peserta didik.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik, maka Kompetensi peserta didik harus diukur atau dievaluasi. Selain untuk mengetahui mengetahui kompetensi peserta didik, evaluasi ini juga sebagai pedoman untuk guru melakukan perbaikan kedepannya. Dalam hal ini maka, Kementrian Agama membentuk sebuah evaluasi khusus bagi peserta didik melalui Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).
AKMI bertujuan untuk mengukur Kompetensi peserta didik. Yang diukur dalam asesmen ini adalah literasi membaca, numerasi, sains dan social budaya. Sasarannya merupakan peserta didik madrasah tingkat MI kelas V, MTSN kelas 8 dan MAN kelas 11. Kelas- kelas tersebut dipilih karena berada diposisi tengah, dengan tujuan jika ada peserta ddik yang tertinggal maka mereka masih ada kesempatan untuk memperbaiki di kelas selanjutnya. Hasil asesmen yang diperoleh oleh peserta didik dijadikan sebagai pedoman guru dalam melakukan perbaikan di kelas selanjutnya.
Untuk menindaklanjuti ini maka, MIN 27 Aceh Besar menugaskan sebanyak 10 orang guru untuk mengikuti Bimbingan Teknis (BIMTEK) tindak lanjut hasil AKMI secara online. Kegiatan BIMTEK ini sangat memotivasi saya dalam hal meningkatkan minat literasi sains madrasah terhadap peserta didik. Selain itu juga sangat banyak ilmu yang saya dapat yang tentunya sangat bermanfaat bagi saya sebagai guru pemula dalam mengenal AKMI. Dengan mengikuti BIMTEK juga menambah bekal saya sebagai guru dalam upaya peningkatan kompetensi peserta didik di madrasah melalui tugas- tugas yang diberikan oleh pemateri. Berkat kerja sama tim semua tugas dapat terselesaikan dengan baik begitu juga saat mempresentasikan tugas- tugas tersebut. Alhamdulillah hasil dari BIMTEK tindak lanjut ini MIN 27 Aceh Besar mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
Berkat kreatifitas, semangat, kerja keras dan berbagai macam usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengupayakan peningkatan kompetensi peserta didik di madrasah MIN 27 Aceh Besar, Alhamdulillah,kompentensi peserta didik meningkat dan membuahkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan semangat dan motivasi dari seluruh warga MIN 27 Aceh Besar besar harapan saya semoga kedepannya kompetensi baik guru maupun peserta didik akan lebih baik lagi. Dengan niat tulus karena Allah SWT dan kerja sama yang baik MIN 27 Aceh Besar dapat menciptakan peserta didik yang berkompetensi dan tentunya dengan kompentensi tersebut dapat meraih prestasi yang mengharumkan nama madrasah MIN 27 Aceh Besar. Sebagaimana orang bijak berkata “Kerja keras ibarat tangga dan keberuntungan ibarat lift, terkadang lift bisa gagal, namun tangga akan selalu membawamu ke puncak” . Semoga apa yang kita kerjakan akan menjadi ladang amal kelak. Karena kebahagiaan hanya dapat diraih dengan amal kebaikan dan menyebarkan manfaat bagi orang lain.