Essai
“Masa Peralihan”
Oleh : Sukriani, S.Pd.I (Guru MIN 27 Aceh Besar)
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Menurut pepatah lama, buku adalah jendela dunia. Darinya kita dapat melihat dunia tanpa perlu pergi berkeliling dunia yang sebenarnya. Buku pernah menjadi barang populer karena bentuknya yang revolusioner, mudah untuk dibawa kemana-mana. Namun, di zaman sekarang saat dunia berubah menjadi serba digital, popularitas buku menurun. Sekarang untuk mendapatkan informasi orang tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke perpustakaan, atau berlama-lama membaca buku yang tebal. Buku kini telah dikalahkan oleh sebuah aplikasi digital yang lebih revolusioner dari padanya yaitu internet.
Faktanya kini internet memang lebih populer daripada buku teks. Kemajuan teknologi sepertinya memang memiliki dampak yang kurang baik bagi perpustakaan. Perpustakaan kini mulai ditinggalkan dan kurang diminati. Pengunjungnya kian surut, bahkan perpustakaan kini terlihat lengang.
Di zaman teknologi informasi serba internet sekarang ini bagi seorang pelajar adalah hukumnya wajib mengenal internet. Paling tidak bisa mengakses google dan harusnya sudah memiliki e-mail. Banyak manfaat apabila internet digunakan secara sehat. Oleh karena itu, bagi para pengguna internet yang disebut user harus memiliki kebijaksanaan sendiri dalam menggunakan fasilitas internet dengan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan.
Buku memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh internet. Secara fisik buku dapat disentuh dan dirasakan. Sebuah buku bukan hanya obyek, tapi hampir seperti makhluk hidup. Saat memilih sebuah buku dari toko, kita akan menyentuhnya, memeriksa covernya dan membaca sinopsis di belakang. Itu membuat kita penasaran akan buku tersebut. Pada media elektronik, kita tidak bisa melakukan interaksi lebih. Buku tidak melukai mata. Menatap layar monitor terus menerus sambil membaca dapat sangat melelahkan bagi mata. Membaca buku membuat mata lebih rileks jika tidak membacanya di tempat gelap. Buku juga dapat dijadikan hiasan pemanis ruangan. Buku dapat dipajang disebuah lemari kaca untuk memberikan kesan klasik.
Adanya internet di sekolah bisa dikatakan seperti buah simalakama. Di satu sisi internet memberikan kontribusi penting bagi pembelajaran. Memudahkan siswa dan guru untuk mengakses informasi dan sumber belajar yang dibutuhkan. Akan tetapi, di sisi yang lain internet memberikan dampak negatif. Dampak tersebut ialah siswa menyalahgunakan akses internet untuk bermain game atau menggunakannya untuk hal-hal yang diluar kepentingan belajar. Tidak disangsikan bahwa membaca itu sangat penting.
Dengan demikian mari kita bijak menggunakan internet. Jangan sampai aktivitas berinternet bisa menenggelamkan minat baca buku. Buku dan membaca memiliki kedekatan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Meskipun kini terdapat e-book sebagai pengganti buku akan tetapi, membaca e-book tidak senikmat membaca buku, yang sebenarnya buku dan internet bisa saling melengkapi. Sebab keduanya sama-sama menyajikan informasi-informasi yang penting.