1000137143
Indepth Report: Kedatangan dan Kegiatan Mahasiswi PPL di MIN 27 Aceh Besar

Oleh : Putri Akmalia (Mahasiswi PPL PGMI UIN Ar-Raniry) 

MIN 27 Aceh Besar, di bawah kepemimpinan Ibu Naswati, S.Ag, baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1 Madrasah Terbaik se Provinsi Aceh pada Januari tahun 2025. Penghargaan ini diberikan oleh Bapak Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi dan dedikasi madrasah dalam dunia pendidikan. Selain itu, MIN 27 Aceh Besar juga dikenal sebagai Madrasah Ramah Anak Terstandarisasi Nasional oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan, yang selalu mengutamakan kenyamanan dan kesejahteraan peserta didik.
MIN 27 Aceh Besar dikenal dengan madrasah yang memiliki siswa/i yang berprestasi, serta guru-guru hebat yang berdedikasi tinggi. Dengan lingkungan yang kondusif dan budaya madrasah yang unggul, madrasah ini menjadi tempat yang sangat ideal bagi mahasiswa/i Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk mengasah kemampuan mengajar dan memperoleh pengalaman yang berharga.
Pada tanggal 13 Januari 2025, sembilan mahasiswi PPL dari kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh tiba di MIN 27 Aceh Besar. Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh pihak sekolah, menciptakan suasana yang mendukung untuk pelaksanaan program PPL. Setiap mahasiswi PPL mendapatkan satu guru pamong sebagai pembimbing selama pelaksanaan PPL. Selain itu, mereka juga dianjurkan untuk membantu guru-guru lain agar lebih banyak mendapatkan pengalaman dan wawasan tentang dunia pendidikan di madrasah.
Mahasiswi PPL bertugas mengajar sesuai dengan jadwal guru pamong serta aktif dalam berbagai kegiatan madrasah lainnya, diantaranya adalah :
Menggantikan guru yang berhalangan hadir (izin).
Berpartisipasi dalam Kegiatan Outbound ke 4 Tim Prajurit Madrasah.
Melaksanakan piket sekolah.
Menyambut siswa di gerbang sekolah dengan pembiasaan bersalaman sebagai bentuk kedisiplinan dan kedekatan dengan siswa.
Membantu satpam dalam pengawasan dan pemanggilan siswa.
Menata buku di perpustakaan dan pojok baca.
Melatih dan membina siswa dalam berbagai bidang dan kegiatan.
Mengikuti Kegiatan Rutin Madrasah.
Upacara setiap hari Senin.
Senam pagi pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Membaca senyap setiap hari Rabu.
Yasinan bersama pada hari Jumat.
Persiapan dan Pelaksanaan Piasan Seni (PINSI)
Selama Pelaksanaan PPL, para mahasiswi menghadapi berbagai tantangan, seperti harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, membagi waktu antara tugas mengajar dan program Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM), serta memenuhi tuntutan akademik. Namun, pengalaman ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan mengajar, meningkatkan pemahaman terhadap dinamika kelas, dan menerapkan teori pendidikan dalam praktik.
Selain itu, mahasiswa PPL juga belajar bagaimana Kurikulum Merdeka diterapkan di MIN 27 Aceh Besar. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, penyesuaian materi dengan minat dan bakat siswa, serta kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan implementasi nyata dari konsep Merdeka Belajar. Mahasiswa PPL melihat langsung bagaimana guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Praktik Pengalaman Lapangan di MIN 27 Aceh Besar merupakan perjalanan yang penuh makna bagi “Sembilan Sekawan”, yaitu Putri Akmalia (Ketua PPL), Salsabila (Wakil Ketua PPL), Nurul Hikmah, Alfiyatun Rahmi, Nury Jannati, Lisa Safira, Haifa Salsabila, Ainal Fitria, dan Rahil Rahmati. Setiap hari mereka menjalani tugas dengan penuh keikhlasan, meskipun tubuh lelah dan waktu istirahat hampir tak ada. Kehadiran mereka di sekolah ini bukan sekadar tentang mengajar dan membantu, tetapi juga tentang membentuk karakter dan memahami arti ketulusan.
Mereka belajar bahwa menjadi seorang calon pendidik tidak hanya tentang berbagi ilmu, tetapi juga tentang mengabdi dengan sepenuh hati. PPL di MIN 27 Aceh Besar tidak hanya sekadar tugas akademik, melainkan perjalanan hidup yang mengajarkan arti pengorbanan, kebersamaan, dan dedikasi sejati dalam dunia pendidikan. Disinilah kami paham dan rasakan bagaimana menjadi sosok Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Legenda Danau Laut Tawar

Sumber Youtube MIN 27 Aceh Besar Dari video ini menceritakan tetntang kisah Danau laut Tawar dalam bentuk story telling. Story telling ini dibawakan oleh Nurul Izzah siswi MIN 27 Aceh Besar pada ajang lomba Marssal 8 MTsN Model Banda Aceh. Dalam story telling ini menceritakan pada zaman dahulu di tanah Takengon, Aceh hiduplah seorang putri

Baca selengkapnya...

Sang Inspirator

    Menurut Peter F.Drucker, “Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya”. Berbicara mengenai pemimpin … sosok kepala Madrasah MIN 27 Aceh Besar sudah malang melintang dalam dunia pendidikan, sudah banyak sekolah yang dibawah kepemimpinan beliau berhasil menjadi sekolah favorit. Hal tersebut tidaj

Baca selengkapnya...